Indonesia sebagai negara yang terletak di lingkaran api pasifik menghadapi berbagai risiko bencana alam, salah satunya tsunami. Tsunami merupakan bencana yang paling mematikan dan merusak terutama di area pesisir yang padat akan penduduk. Tragedi tsunami Selat Sunda pada 2018 yang menerjang Provinsi Banten dan Provinsi Lampung telah menewaskan ratusan jiwa dan menghancurkan infrastruktur pesisir. Perlu waktu yang lama bagi pemerintah dan masyarakat terdampak untuk melakukan pemulihan pasca bencana ini.
Indonesia Disaster Resilience Initiatives Projects (IDRIP) merupakan langkah awal yang penting dalam pengembangan sistem peringatan dini untuk bencana multihazard di Indonesia. Project ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana pemerintah pusat dan daerah, serta memperkuat kesiapan masyarakat dalam menghadapi bahaya gempa bumi dan tsunami di Indonesia. Dengan mengintegrasikan berbagai komponen termasuk teknologi canggih dan pendekatan berbasis data, IDRIP membangun sistem yang lebih efektif untuk mengurangi dampak bencana di Indonesia.
Dalam konteks ini, pemetaan bencana tsunami menjadi salah satu komponen krusial dari IDRIP. Pemetaan bencana tsunami memberikan informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berisiko tinggi dan mengembangkan strategi mitigasi yang tepat. Dengan memetakan potensi dampak tsunami secara rinci, pemerintah dan instansi terkait dapat merencanakan dan mengimplementasikan sistem peringatan dini yang lebih efektif, menetapkan zona evakuasi yang aman, dan meningkatkan kesiapan masyarakat. Selain itu, pemetaan membantu dalam menilai dan memitigasi kerusakan setelah terjadinya bencana, serta mendukung perencanaan rekonstruksi yang lebih efisien. Dengan pemetaan yang akurat dan terintegrasi, IDRIP dapat memastikan bahwa respons terhadap bencana tsunami lebih cepat, lebih terkoordinasi, dan lebih efektif, sehingga meningkatkan ketahanan komunitas dan mengurangi dampak bencana secara keseluruhan.
Untuk mendukung pemetaan bencana tsunami secara akurat dan efektif, teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) dan orthophoto memainkan peran yang penting dalam proyek IDRIP. Dengan menggunakan LiDAR, model digital permukaan yang presisi dapat diperoleh, memungkinkan identifikasi kontur tanah dan analisis perubahan elevasi dengan tingkat akurasi tinggi.
Orthophoto menyediakan gambar dengan citra yang jelas dan akurat yang memungkinkan analisis visual yang mendetail. Orthophoto membantu memahami kondisi landscape dan penggunaan lahan yang ada. Dengan menggabungkan LiDAR dan orthophoto, didapatkan gambaran komprehensif tentang wilayah pesisir yang digunakan untuk perencanaan mitigasi yang baik dan cepat.
Oseanland Indonesia membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemetaan terhadap garis pantai di 15 desa di Provinsi Banten dan 6 desa di Provinsi Lampung menggunakan Drone LiDAR untuk mendapatkan data topografi yang akurat. Upaya ini memungkinkan pemantauan dan identifikasi zona risiko baik risiko tinggi, sedang, maupun rendah. Selain itu, pemetaan ini dapat memperkirakan jangkauan genangan tsunami dengan mengetahui ketinggian rata-rata permukaan tanah di sepanjang garis pantai.
Dengan pemetaan garis pantai, Oseanland Indonesia dapat memberikan informasi sebagai bahan perencanaan pembangunan infrastruktur dan penataan ruang yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan area rawan tsunami.
Teknologi yang digunakan untuk pemetaan ini adalah drone LiDAR, alat canggih yang menggabungkan sensor laser dengan kemampuan penerbangan drone. Sensor LiDAR pada drone mengirimkan gelombang laser ke permukaan bumi dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk pantulan kembali ke sensor. Data ini memberikan informasi mendalam seperti elevasi, kontur tanah, serta struktur pantai yang tidak terlihat dengan metode pemetaan biasa. Drone pada survei ini dilengkapi dengan teknologi kontrol penerbangan serta sistem penstabil yang dapat menangani kondisi angin pantai yang kencang.
Kemajuan teknologi telah melahirkan beragam jenis drone dan sensor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan survei yang spesifik. Pelajari tentang beragam teknologi solusi pemetaan aerial yang disediakan oleh Oseanland Indonesia di sini
Melalui proyek pemetaan garis pantai yang telah dilaksanakan di Banten dan Lampung diperoleh data hasil mengenai topografi pantai, kedalaman laut, dan karakteristik garis pantai. Pemetaan garis pantai ini telah memberikan gambaran jelas mengenai kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana tsunami. Data ini sangat berguna untuk mengidentifikasi zona-zona rawan tsunami, rute evakuasi, serta perencanaan infrastruktur. Selain itu, pemetaan pada garis pantai secara umum dapat digunakan sebagai acuan pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Oseanland Indonesia bangga dapat mendukung BNPB dalam upaya mitigasi bencana melalui penyediaan teknologi dan layanan pemetaan. Oseanland Indonesia selalu siap menjadi mitra yang tepat untuk proyek anda dengan menyediakan teknologi, layanan, pelatihan, dan software yang berhubungan dengan survei dan pemetaan.
Hubungi Oseanland Indonesia untuk mendapatkan informasi selengkapnya!
#WeProvideYouBetter
📍Ruko Sentra Menteng Bintaro Sektor VII Blok MN No. 10 South Tangerang
✉️ Info@oseanland.co.id
📞 +62 811-211-7987