Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di jalur cincin api Pasifik dengan tingkat aktivitas tektonik tinggi. Salah satu struktur geologi penting yang mendapat perhatian serius adalah Sesar Citarik, terutama pada segmen Bogor–Cibinong, Jawa Barat.Untuk mendukung pemetaan sesar aktif di wilayah ini, PT Oseanland Indonesia bersama Direktorat Sistem Referensi Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Survei Geologi – Badan Geologi Kementerian ESDM, melakukan survei geologi dan LiDAR. Hasil penelitian ini menjadi dasar penting dalam memahami potensi aktivitas tektonik sekaligus mitigasi bencana gempa bumi di masa depan.

Bukti Aktivitas Sesar Citarik Segmen Bogor–Cibinong

Hasil survei geologi dan LiDAR Oseanland Indonesia di Segmen Bogor–Cibinong berhasil mengungkap beberapa temuan penting terkait Sesar Citarik. Arah dominan sesar tercatat Timur Laut–Barat Daya, melintasi Kota Bogor hingga Kabupaten Bogor (Cibinong dan Gunung Putri). Survei juga mendeteksi keberadaan Sungai Purba Cikeas yang membentuk tiga teras tektonik, adanya pergeseran batuan Aluvium berumur Holosen, serta munculnya mata air di sepanjang kelurusan segmen Bogor–Cibinong. Selain itu, di wilayah Gunung Putri ditemukan Sesar Naik berarah Barat–Timur yang berpotongan dengan Sesar Baribis, menandakan kompleksitas struktur tektonik di kawasan ini. Temuan yang tak kalah penting adalah identifikasi Sesar Aktif di Kota Bogor dengan orientasi Timur Laut–Barat Daya yang jejaknya terekam jelas di Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung. Temuan-temuan ini menjadi dasar penting bagi pemetaan sesar aktif dan langkah mitigasi bencana gempa di wilayah padat penduduk Jawa Barat.

Interpretasi Data LiDAR dan Paleo Rupture

Teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) digunakan Oseanland Indonesia untuk mendukung interpretasi jejak sesar. Beberapa hasil penting antara lain:

• Jejak paleo rupture berarah Timur Laut–Barat Daya melewati Kota Bogor. Teridentifikasi adanya Tension Joint/Rekahan memanjang akibat aktivitas sesar.
• Ditemukan mata air tepat di zona rekahan sepanjang Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung.
• Di sebelah timur Kebun Raya Bogor & Istana Bogor, terindikasi adanya sesar aktif, meski masih perlu konfirmasi survei lapangan.

Selain itu, analisis morfologi juga menunjukkan adanya:

• Teras sungai, misalnya di Sungai Ciliwung dan Sungai Kampung Babakansirna.
• Morfologi gawir sungai di beberapa tempat Sungai Cisadane.
• Paleo-river atau sungai purba di wilayah aliran Sungai Cisadane.

Temuan ini mengindikasikan adanya Zona Sesar Cisadane yang perlu dikaji lebih lanjut.

Rekomendasi Penyelidikan Lanjut

Berdasarkan rapat koordinasi (22 Juli 2025), disepakati beberapa rekomendasi utama:

Prioritas Pertama

• Penyelidikan lokasi tepat lajur jejak gempa purba (rupture) di Kota Bogor.
• Penelitian berlapis, mulai dari Remote Sensing (LiDAR), penyelidikan geologi permukaan, hingga geofisika bawah permukaan (Geolistrik, GPR, Gaya Berat).

Prioritas Kedua

• Penyelidikan bawah permukaan menggunakan geofisika dangkal dan dalam di daerah Gunung Putri serta Sungai Cikeas.
• Pemantauan geodetik untuk menentukan arah pergerakan sesar melalui pemasangan titik pantau GPS kontinyu.

Saran Tambahan

• Dilakukan trenching atau kajian paleoseismologi untuk memastikan rekahan gempa purba.
• Analisis lanjut hasil data geolistrik dan GPR untuk mendukung mitigasi risiko gempa di wilayah perkotaan padat penduduk seperti Bogor.

Peran Oseanland Indonesia dalam Survei LiDAR dan Geospasial

Sebagai perusahaan yang berfokus pada teknologi geospasial dan hidro-oseanografi, Oseanland Indonesia berperan penting dalam proyek ini dengan menghadirkan:

• Teknologi LiDAR resolusi tinggi untuk memetakan morfologi permukaan dengan akurat. Intip pilihan sensor & LiDAR drone yang dimiliki Oseanland Indonesia di sini
• Sistem analisis geospasial yang mampu mengintegrasikan data geologi, hidrologi, dan topografi.
• Kolaborasi multi-stakeholder bersama BIG, Pusat Survei Geologi, dan Kementerian ESDM.

Hasil survei ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah, peneliti, hingga masyarakat dalam memahami risiko gempa bumi di sekitar Bogor, Cibinong, dan sekitarnya.Proyek survei Sesar Citarik Segmen Bogor–Cibinong menunjukkan adanya indikasi kuat sesar aktif yang perlu diwaspadai. Dengan dukungan teknologi LiDAR dan metode geospasial canggih dari Oseanland Indonesia, penelitian ini membuka jalan bagi mitigasi bencana yang lebih tepat sasaran.Pemantauan berkelanjutan, penelitian geofisika mendalam, serta keterlibatan berbagai lembaga akan menjadi kunci untuk memahami dinamika sesar ini dan melindungi masyarakat dari potensi gempa bumi di masa mendatang.